Ponorogo- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda litbang) Ponorogo menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Murenbang) Kabupaten Ponorogo tahun 2025. Kegiatan ini dilakukan di aula lantai 2 kantor Bappedalitbang Ponorogo, Senin (17/03/2025).
Ada dua poin pembahasan yang dibahas dalam Musrenbang kali ini, antaralain Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 dan Rencana Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) Kabupaten Ponorogo tahun 2025-2029.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan sejumlah pejabat Pemkab serta perwakilan masyarakat.
Kepala Bappedalitbang Ponorogo Agus Sugiarto mengatakan, penyusunan RKPD ini sendiri merupakan penjabaran RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah dan prioritas pembangunan daerah dan rencana kerja serta pendanaan dalam periode satu tahun kedepan. Sementara Ranwal RPJMD adalah Rencana Aksi (Action Plan) yang merupakan bagian dari RPJMD. Yang berisikan rencana aksi yang lebih spesifik dan rinci untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 tahun yang tertuang dal RPJMD.
" Ranwal RPJMD digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pembangunan daerah dan sebagai alat untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan pembangunan daerah," ujarnya. Lebih lanjut beliau mengungkapkan, selama 4 tahun periode awal pemerintahan Bupati Sugiri dan Wabup Lisdyarita, sejumlah pembangunan daerah telah sukses dilakukan. Antara lain, pertumbuhan ekonomi Ponorogo cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2023 lalu pertumbuhan ekonomi Ponorogo mencapai angka 5,14 persen atau diatas rata-rata nasional dan provinsi Jawa Timur.
" Tak hanya itu, Bupati Ponorogo juga berhasil menekan angka stunting, kemiskinan, dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indeks GINI," paparnyq.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku, di 5 tahun pemerintahan keduanya ini, pihaknya tetap mengusung 9 program kerja yang tertuang dalam Nawa Dharma Nyata. Dimana di tahun ini sektor pariwisata budaya dan pengembangan Ekonomi Kreatif ( Ekraf) menjadi prioritasnya.
" 9 program kerja itu meliputi revitalisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas petani, reformasi sektor wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, infrastruktur dan lingkungan hidup, pembangunan pendidikan, reformasi birokrasi, peningkatan layanan kesehatan, penguatan peran wanita dalam pembangunan, penguatan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat," akunya.
Sugiri mengungkapkan tingginya angka kemiskinan di Ponorogo perlu menjadi kerja bersama baik Pemkab dan lembaga lain untuk segera dituntaskan. Ia menargetkan di tahun 2029 angka kemiskinan Ponorogo turun hingga 4 persen. Tak hanya itu untuk menaikkan produkstivitas petani, pihaknya memulai dengan memulihkan lahan pertanian dari berbasis pupuk kimia kini berbasis pupuk organik.
" Kami targetkan di 2029 dari 34.000 hektar sawah di Ponorogo 25.000 hektar sawah harus sudah menjadi sawah organik. Selain masuknya program-program penunjang," ungkapnya.
Terkait Indeks Pembangunan Manusia ( IPM), Sugiri berencana akan menaikan nilai IPM Ponorogo hingga melebihi rata-rata nasional dan Jawa Timur. Dengan kebijakan semua masyarakat minimal berpendidikan setara SMP dan maksimal perguruan tinggi.
" Jadi tidak ada lagi yang lulusan SD. Jadi caranya, yang lulus SD disekolah di SMP, yang lulus SMP disekolahkan di SMA, dan yang lulus SMA di kuliahkan. Kita akan memberi bantuan beasiswa senilai Rp 750 juta per tahun untuk 5 universitas swasta agar dapat mengcover masyarakat kami yang ingin kuliah," paparnya.
(Adv/ Red)
Posting Komentar