Ponorogo, Jawa Timur (PN) – Hadiri peresmian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Plt. Bupati Ponorogo Lisdyarita terangkan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Sabtu (22/11).
Fasilitas ini menjadi bagian penting dari program nasional pemenuhan gizi yang diinisiasi Presiden, sekaligus wujud komitmen daerah dalam mendukung kesehatan masyarakat lewat penyediaan makanan bergizi gratis.
Wahyudianto, Kepala SPPG Desa Kunti mengatakan bahwa keberadaan dapur tersebut lebih dari sekadar tempat memasak, namun sebagai pusat dedikasi dalam menyediakan hidangan berkualitas bagi penerima manfaat.
“Dapur ini bukan sekedar tempat memasak, tetapi kami anggap rumah kita kedua. Di sinilah kami berkomitmen untuk menghadirkan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat, bergizi, dan penuh cinta demi mendukung program mulia dari Bapak Presiden,” ujarnya
SPPG Kunti kini melayani 1.718 penerima manfaat dari berbagai satuan pendidikan, serta 665 penerima manfaat dari kelompok 3B (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita). Seluruh layanan tersebar di 23 sekolah dan 23 posyandu.
Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang hadir langsung dalam peresmian tersebut, menyampaikan bahwa dapur SPPG tidak hanya berfungsi menjamin pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
“Ini program dari Bapak Presiden yang luar biasa. Kenapa Bunda bilang luar biasa, karena nanti tidak hanya ada makan bergizi gratis. Tetapi sekarang masyarakat yang tadinya tidak bekerja, dengan adanya MBG dan SPPG bisa bekerja di sini,” jelasnya.
Lisdyarita menyebutkan, Ponorogo akan memiliki total 85 dapur SPPG yang akan menjadi pusat penyediaan makanan bergizi sekaligus penggerak ekonomi lokal. Ia menyoroti kenaikan harga telur sebagai salah satu indikator meningkatnya permintaan bahan utama untuk operasional dapur.
Menurutnya, situasi tersebut harus dimanfaatkan masyarakat untuk ikut berperan sebagai pemasok kebutuhan pangan.
“Dengan adanya dapur SPPG ini, harga telur naik, jadi harapannya masyarakat desa itu memiliki peternakan ayam petelur, peternakan lele dan lainnya,” ungkapnya.
Tidak hanya dari sektor peternakan, Dia juga mendorong para ibu rumah tangga untuk menanam komoditas dapur seperti cabai dan bawang merah.
Hasil panen nantinya akan disalurkan melalui Koperasi Merah Putih untuk memperkuat suplai bahan baku dapur SPPG sekaligus menambah pendapatan keluarga.
“Mari bersama bekerja dengan sepenuh hati, menghidangkan menu dengan standar gizi, yang lezat, enak, dan menyehatkan bagi masyarakat penerima,”harapnya.
Jurnalis : Tim Redaksi
Posting Komentar